”Lir-ilir tandure wus sumilir, tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar. Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi, lunyu-lunyu penekno kanggo mbasuh dodot-iro. Dodot-iro dodot-iro kumitir bedah ing pinggir, dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore. Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane, yo surako, surak iyyoo!”
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Rabu, 09 Februari 2011
TIDAK MENGERTI
Alangkah malang nasib bangsa yang sudah tidak mengerti nilai-nilai
Yang tidak mengerti, dan tidak mengerti bahwa ia tidak mengerti
Yang tidak mengerti, dan tidak mengerti dan tidak berupaya untuk mengerti
Sehingga ia melangkah ke sana ke mari dengan penuh percaya diri bahwa ia seolah-olah mengerti
Yang tidak mengerti, dan tidak mengerti bahwa ia tidak mengerti
Yang tidak mengerti, dan tidak mengerti dan tidak berupaya untuk mengerti
Sehingga ia melangkah ke sana ke mari dengan penuh percaya diri bahwa ia seolah-olah mengerti
Langganan:
Postingan (Atom)