Gedung-gedung tinggi di Myanmar ambruk. Tidak kurang dari 400 rumah di empat desa dan kota rata dengan tanah. Akibatnya, ratusan warga terpaksa menjadi gelandangan. "Butuh waktu berhari-hari untuk menghitung kerugian. Sejauh ini, korban tewas mencapai 75 orang dan sekitar 111 lainnya terluka," kata seorang pejabat pemerintah Myanmar yang tidak bersedia menyebutkan namanya.
Sembilan kantor pemerintah di Kota Tarlay, yang letaknya tak jauh dari Tachileik, hancur. Beberapa biara juga rusak parah. "Saat ini, prioritas kami adalah warga di kawasan terpencil. Bersama militer, kepolisian dan pemerintah daerah, kami berusaha keras mengevakuasi para korban. Baik yang tewas maupun terluka," lanjut pejabat tersebut dalam wawancara dengan Agence France-Presse.
Ben Phillips dari yayasan Save the Children di Bangkok mendukung keputusan pemerintah Myanmar untuk fokus pada daerah terpencil. Apalagi, gempa memutus akses jalan dan jembatan menuju Kota Mong Lin dan Tarlay, dua kota dengan kerusakan paling parah. "Meski jumlah warga di kota-kota terpencil itu tidak banyak, diperlukan upaya ekstra keras untuk mengetahui kondisi mereka," katanya.
Kota Chiang Rai di Provinsi Chiang Rai, Thailand, yang hanya berjarak sekitar 90 kilometer dari episentrum pun porak poranda. Sejumlah besar bangunan di kota tersebut rusak parah. Dinding-dinding rumah retak. Termasuk gedung balai kota, rumah sakit provinsi dan empat pagoda, termasuk Pagoda Chedi Luang yang tersohor. Puncak pagoda yang tingginya mencapai 10 meter itu patah setelah jatuh ke tanah.
.........TERKAIT.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar