Tampilkan postingan dengan label Quraish Shihab. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Quraish Shihab. Tampilkan semua postingan

Minggu, 25 September 2011

HALAL BIHALAL

Al-Quran adalah kitab rujukan untuk memperoleh petunjuk dan bimbingan agama. Ada tiga cara yang diperkenalkan ulama untuk memperoleh pesan-pesan kitab suci itu. Pertama, melalui penjelasan Nabi Saw., para sahabat beliau, dan murid-murid mereka. Hal ini dinamai tafsir bir-riwayah. Kedua, melalui analisis kebahasaan dengan menggunakan nalar yang didukung oleh kaidah-kaidah ilmu tafsir. Ini, dinamai tafsir bid-dirayah. Ketiga, melalui kesan yang diperoleh dari penggunaan kosakata ayat atau bilangannya, yang dinamai tafsir bir-riwayah.

MAKNA HALAL BIHALAL

Halal bihalal, dua kata berangkai yang sering diucapkan dalam suasana Idul Fitri, adalah satu dari istilah-istilah “keagamaan” yang hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia. Istilah tersebut seringkali menimbulkan tanda tanya tentang maknanya, bahkan kebenarannya dari segi bahasa, walaupun semua pihak menyadari bahwa tujuannya adalah menciptakan keharmonisan antara manusia.

MAKNA MINAL 'AIDIN WAL FAIZIN

Minal ‘aidin wal faizin,” demikian harapan dan doa yang kita ucapkan kepada sanak keluarga dan handai tolan pada Idul Fitri. Apakah yang dimaksud oleh ucapan ini? Sayang, kita tidak dapat merujuk kepada Al-Quran untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kata ‘aidin; karena bentuk kata tersebut tidak bisa kita temukan di sana. Namun, dari segi bahasa, minal ‘aidin berarti “(semoga kita) termasuk orang-orang yang kembali.” Kembali di sini adalah kembali kepada fitrah, yakni “asal kejadian”, atau “kesucian”, atau “agama yang benar”.

MAKNA ZAKAT

Bulan Ramadhan merupakan bulan ibadah dan taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah SWT. Bulan ini dijadikan pula oleh "banyak" umat sebagai bulan zakat dan sedekah meskipun pada hakikatnya zakat harta dan sedekah tidak mutlak harus dikaitkan dengan bulan Ramadhan.

Rabu, 24 Agustus 2011

PERINTAH MEMBACA

Bulan Ramadhan dikenal juga dengan nama “Bulan Iqra’”, karena di bulan itulah diturunkan wahyu pertama Al-Quran yang membawa iqra’ atau perintah membaca. Sedemikian penting perintah ini sampai-sampai ia diulangi dua kali dalam rangkaian wahyu pertama (QS 96 :1 dan 3)

Selasa, 23 Agustus 2011

Al-Qur'an Al-Karim: Bacaan yang Mahasempurna dan Mahamulia

Al-Qur’an secara harfiah berarti “bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan”. Al-Qur’an Al-Karim berarti “bacaan yang maha sempurna dan mahamulia”. Kemahamuliaan dan kemahasempurnaan “bacaan“ ini agaknya tidak hanya dapat dipahami oleh para pakar, tetapi juga oleh semua orang yang menggunakan ‘sedikit’ pikirannya.

Minggu, 21 Agustus 2011

LAYLAT AL-QADR

Surah Al-Qadr adalah surah ke-97 menurut urutannya di dalam Mushhaf. Ia ditempatkan sesudah surah Iqra'. Para ulama Al-Quran menyatakan bahwa ia turun jauh sesudah turunnya surah Iqra'. Bahkan, sebagian di antara mereka, menyatakan bahwa surah Al-Qadr turun setelah Nabi Muhammad saw. berhijrah ke Madinah.

Minggu, 14 Agustus 2011

PUASA

MARHABAN YA RAMADHAN

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "marhaban” diartikan sebagai "kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu (yang berarti selamat datang)." Ia sama dengan ahlan wa sahlan yang juga dalam kamus tersebut diartikan "selamat datang."

Jumat, 05 Agustus 2011

Hidup Bukan Sekadar Menarik dan Menghembuskan Nafas

Ramadhan terambil dari akar kata yang berarti “membakar” atau “mengasah”. Ia dinamai demikian karena pada bulan ini dosa-dosa manusia pupus, habis terbakar, akibat kesadaran dan amal salehnya. Atau disebut demikian karena bulan tersebut dijadikan sebagai waktu untuk mengasah dan mengasuh jiwa manusia. Bulan Ramadhan juga diibaratkan sebagai tanah subur yang siap ditaburi benih-benih kebajikan. Semua orang dipersilakan untuk menabur, kemudian pada waktunya menuai hasil sesuai dengan benih yang ditanamnya. Bagi yang lalai, tanah garapannya hanya akan ditumbuhi rerumputan yang tidak berguna.

Selasa, 26 Juli 2011

MARHABAN YA RAMADHAN

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Marhaban diartikan dengan “kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu (yang berarti selamat datang)”. Ini sama dengan ahlan wa sahlan yang juga dalam kamus tersebut diartikan dengan “selamat datang”. Para ulama menggunakan kata marhaban untuk menyambut Ramadhan dan bukannya ahlan wa sahlan, karena ada perbedaan dalam artinya.

Senin, 07 Februari 2011

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...